Ci Manuk
Ci Manuk (abjad Sunda: ᮎᮤᮙᮔᮥᮊ᮪) adalah sungai yang berlokasi di sebelah timur Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sekitar 170 kilometer di timur ibu kota Jakarta.
Ci Manuk berhulu di Pegunungan Mandalagiri di Kabupaten Garut pada ketinggian sekitar 1700 meter di atas permukaan laut (mdpl), mengalir ke arah timur laut sepanjang 180 kilometer dan bermuara di Laut Jawa di Kabupaten Indramayu. Ci Manuk pada sebelah hilir cukup lebar sehingga bisa dilayari oleh kapal biasanya besar. Pada abad ke-16, muara Ci Manuk adalah dermaga yang ramai dan menjadi salah satu dermaga kepunyaan Kerajaan Sunda, seperti mana dilaporkan oleh Tome Pires sebagai “Chemano”. Di kawasan Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang aliran Ci Manuk dibendung untuk pembangunan Waduk Jatigede. Sungai Cimanuk memiliki dua muara, yaitu: Cimanuk Lama (“Cimanuk Lama”; 6°14′41″S108°20′42″E / 6.24473°S 108.34502°EKoordinat: 6°14′41″S108°20′42″E / 6.24473°S 108.34502°E) dan Cimanuk Baru (“Cimanuk Baru”; 6°13′43″S108°10′30″E / 6.228611°S 108.175°E).
Banjir bandang sebab luapan sungai Cimanuk di Kabupaten Garut berlangsung pada tanggal 21 Sept 2016 yang menimpa sekurang-kurangnya 7 kecamatan dan mengakibatkan bnyak kehancuran rumah ataupun korban jiwa.
Tempat Aliran Sungai (DAS) Ci Manuk berada dalam pengelolaan Balai Besar Ci Manuk-Ci Sanggarung dan merupakan satu kesatuan aliran sungai Ci Manuk yang terdiri dari 5 Kabupaten yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon, dan langsung membelah beberapa kota di antaranya adalah Kota Garut, Jatibarang dan Indramayu. Luas DAS Cimanuk adalah 3.584 kilometer2 dengan panjang sempurna sungai 337,67 Kilometer. Hulu sungai ini berada di Pegunungan Mandalagiri-Puncakgede, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
Anak sungai besar yang dipegang Ci Manuk diantaranya adalah:
Sungai ini mengalir di kawasan barat pulau Jawa yang beriklim muson tropis (kode: Am berdasarkan pembagian iklim Köppen-Geiger). Temperatur rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan paling panas adalah Oktober, dengan temperatur rata-rata 28 °C, and paling dingin Februari, sekitar 21 °C. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2465 mm. Bulan dengan curah hujan paling tinggi adalah Januari, dengan rata-rata 461 mm, dan yang paling rendah Sept, rata-rata 6 mm.
Penduduk di sepanjang aliran Ci Manuk memanfaatkan sungai ini untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan langkah memancing atau menjala. Ci Manuk pada sebelah hilir cukup lebar sehingga bisa dilayari oleh kapal biasanya besar. Pada abad ke-16, muara Ci Manuk adalah dermaga yang ramai dan menjadi salah satu dermaga kepunyaan Kerajaan Sunda, seperti mana dilaporkan oleh Tome Pires sebagai “Chemano”. Tempat Aliran Sungai Ci Manuk kini digunakan untuk memasok irigasi ladang irigasi Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon, sebagai tempat penghasil padi utama. Lebih-lebih saat ini sudah didirikan Waduk Jatigede di kawasan Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang.
Panorama Bendungan Jangka, pintu air sungai Sindu Praja, anak sungai Ci Manuk
Jembatan di atas sungai Cimanuk dket Kadipaten, Majalengka, pada waktu Hindia Belanda. Jembatan ini dilalui Grote Postweg (Jalan Raya Pos), sblm tahun 1940.
Jembatan kereta api di Jatibarang, Indramayu melewati sungai Ci Manuk
Bangunan kantor Bendungan Jangka
bendungan
sungai Sindu Praja, anak sungai Ci manuk