Kali Cakung
Kali Cakung adalah sungai yang mengalir di Kota Bekasi, Jawa Barat, dan sebelah timur Tempat Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Sebelah hilir sungai ditampung di Banjir Kanal Timur yang meneruskan sampai bermuara di wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Sungai ini kerap mengakibatkan banjir di Kota Bekasi dan Jakarta.
Kali Cakung berhubungan dekat dengan Kali Jatikramat dan Kali Buaran. Ketiganya berkelok-kelok dateng dari Bekasi dan saling terhubung sampai muara di Teluk Jakarta di wilayah Marunda melalui Cakung Drain. Kelok ini membikin sebagian warga Betawi yang tinggal di tepian Kali Cakung mempercayai alur sungai diciptakan oleh ular. Dahulu, ketiga sungai itu sumber air untuk persawahan, pun dapat diminum. Sisa-sisa ladang tampak di Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, dan di Kecamatan Cakung.
Ketika Saluran Tarum Barat atau yang lebih diketahui dengan nama Kalimalang didirikan semenjak tahun 1966, cuma Kali Cakung yang tidak dilewati saluran pengalir air baku air minum dari Waduk Jatiluhur itu.
Tahun 1990, mulai bnyak pendatang tinggal di Pulogebang, sehingga areal ladang berubah menjadi kediaman. Semenjak itu, Kali Cakung acap kali luber di musim hujan dan mengakibatkan banjir tinggi. Riset evolusi lahan di DKI Jakarta oleh Pieter J Kunu dan H Lelolterry, dosen pertanian Universitas Pattimura, Ambon, memperlihatkan bahwa hal tersebut diakibatkan sebab pembangunan kota yang membikin 85 persen lahan di Jakarta kedap air, sehingga air permukaan tidak lagi bisa diserap tanah dan hasilnya berlangsung banjir. Jalan keluarnya ialah menambah badan air buatan untuk menampung air permukaan, yaitu Banjir Kanal Timur yang kelar didirikan pada tahun 2010. Kanal ini memangkas Kali Cakung, Buaran, Jati Kramat, Sunter, dan Cipinang, merupakan upaya teknologi menyelesaikan banjir, menghadiahkan ruang bagi air di timur dan utara Jakarta. Semenjak terpotong kanal, aliran air kelima sungai yang berasal dari hulu saat ini bermuara di Kanal Timur. Sementara alur kelima sungai sesudah terpotong kanal dipakai sebagai drainase pembuangan dari saluran-saluran permukiman dan industri. Dengan terdapatnya Kanal Timur, terdapat bnyak permukiman terselamatkan dari banjir. Sblm kanal itu terdapat, tiap musim hujan Kali Cakung luber dan merendam rumah-rumah penduduk sampai nyaris 1 meter.
Sesudah alur lama Kali Cakung di Pulogebang terpotong oleh Kanal Timur, dalam peta lama terbayang alur sungai kecil yang diidentifikasi sebagai Kali Cakung. Akan tetapi, di lapangan, alur sungai itu tidak gampang ditemui, sebab cuma tersisa saluran air selebar sekitar 1 meter yang lebih menyamai selokan, sekitar 300 meter dari bibir Kanal Timur. Alur Kali Cakung baru kembali melebar sesudah beberapa ratus meter ke utara, seperti ditemui di Jalan Rawa Kuning, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, sampai mencapai lebar 3 meter.
Berdasarkan Kepala Balai Besar Kawasan Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar, semua alur lama sungai-sungai yang terpotong Kanal Timur itu saat ini berguna sebagai drainase. Sebab berguna sebagai drainase, alur lama Kali Cakung cuma bermuatan air memiliki warna hitam sebab semua airnya dateng dari limbah rumah tangga dan industri. Tidak cuma hitam, airnya juga beraroma tidak enak.
Kali Cakung di Jakarta panjangnya 39,59 kilometer (24,60 mi), dengan Tempat Pengaliran Sungai (DPS) seluas 154,78 km². Curah hujan harian rata-rata sebanyak 142 mm, dan debit puncak 60 m³.
Sungai ini mengalir di kawasan barat laut pulau Jawa yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af berdasarkan pembagian iklim Köppen-Geiger). Temperatur rata-rata setahun sekitar 26 °C. Bulan paling panas adalah Agustus, dengan temperatur rata-rata 28 °C, and paling dingin April, sekitar 24 °C. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3674 mm. Bulan dengan curah hujan paling tinggi adalah Desember, dengan rata-rata 456 mm, dan yang paling rendah Sept, rata-rata 87 mm.
Fungsi mengantisipasi banjir tahun 2017, Suku Instansi Sumber Energi Air (Sudin SDA) Jakarta Utara melebarkan Kali Cakung Lama yang berlokasi di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading dan Kelurahan Sukapura, serta Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing sepanjang 1,5 kilometer. Pengerukan ini dilaksanakan sebab saat ini keadaan kali penuh dengan lumpur juga dengan telah menyempit.