sungai mentaya - Para Nakhoda Sering Takut Lewat Jalur disini
Peristiwa tabrakan antara KM Kelimutu bermuatan 511 penumpang dan KM Maju 88 yang mengangkut 2.000 ton pupuk di Tempat Aliran Sungai (DAS) Mentaya, Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kalteng, membuat nahkoda kapal merasa kuatir.
Kekhawatiran itu, karena untuk masuk ke Sungai Mentaya, itu ada jalur tertentu yang semestinya dilalui dan semestinya mengunakan kapal pandu, terkhusus untuk tonase kapal besar.
Akan namun tidak terkecuali bagi kapal phinisi yang mana juga banyak mengunakan jalur itu.
Nakhoda juga merasa kuatir jika lewat dua titik rawan kandas yakni di depan Pos TNI AL dan Desa Serambut.
Beberapa awak dan nahkoda kapal mengakui untuk masuk jalur itu harus yang tentunya sudah mempunyai pengalaman, karena jika air pasang saja, susah masuk karena ada gosong yang rawan kapal kandas.
“Arusnya cukup deras di titik itu, Selain itu, suasana gelap gulita pada malam hari, jika kapal lewat meski kapal phinisi juga rawan kandas, tentu harapannya dua titik rawan kapal kandas itu bisa di keruk,”ujar Alvin, salah seorang anak buah kapal salah satu kapal phinishi, Minggu (7/1/2018).