wisata barabai
wisata barabai – Kabupaten Hulu Sungai Tengah mempunyai keelokan alam baik di kawasan Pegunungan Meratus ataupun kawasan perairannya. Terdapat yang dikelola pemerintah tempat, terdapat pula yang dikelola swasta dan masyarakat. Salah satu rekreasi alam baru yang dikelola msyarakat, saat ini adalah Sungai Manggasang, di Desa Waki, Kecamatan Batu Benawa.
Sungai yang berhulu di Pegunungan Meratus kawasan Hantakan itu, saat ini menjadi rekreasi mandi, atau menjadi pemandian khalayak ramai. Awal ceritanya, cuma warga dari HST yang dateng ke sungai itu untuk mandi.
Tetapi berdasarkan warga setempat, warga dari luar kabupaten pun bnyak yang bertamu, untuk mandi dan bermain air rame-rame.
Pantauan BPost, sungai yang terletak di belakang rumah penduduk itu pun menjadi seperti tempat mandi massal. Terdapat yang sekadar berendam,berenang, sampai menyapu badan dengan shampho dan sabun.
“Mulai ramai menjadi rekreasi mandi semenjak idul fitri Juli 2017 kemudian. Terutama saat cuaca terik, petang sepelas waktu asar, pasti bnyak yang mandi ke sini,”ungkap Rahman, warga Batubenawa. Berbeda halnya dengan benda rekreasi alam lainnya yang cuma ramai saat hari libur, sungai mangasang, terang-terangan ia nyaris setiap hari dikunjungi pengunjung.
Mreka mau menikmati ademnya air sungai benawa yang bening dengan pasir dan bebatuannya, sesudah menikmati cuaca terik. “Kecuali habis hujan, baru sunyi,” kata Rahman.
Selain berendam di sungai manggasang, pengujung anak-anak atau orang dewasa yang tidak dapat berenang, dapat meminjam ban pelampung, yang ada di sana.
Walau demikianlah, keadaan air sungai di musim panas bagi anak-anak cukup aman, sebab arusnya tidak demikian itu deras. Warga mayoritas dateng bersama family, atau bersama teman-temannya bagi para pemuda.
“Kita menyengaja ke sini ingin mandi. Pertanyaannya sharian panas, di rumah jadi tidak kerasan. Jalan-jalan juga tidak sedap, sebab gerah”kata Dina, yang dateng bersama ibu, adik dan abangnya dari Balangan.
Ratih, pengujung dari Barabai berterus terang kerap berendam ke sungai ini, sekadar untuk menikmati ademnya air sungai. “Sekalian relaksasi. Selain airnya bening, udara di sini juga adem. Cocok untuk ‘ngadem’ saat cuaca panas,”kata Ratih, yang dateng bersama teman-temannya.
Selesai mandi air adem natural, pengujung juga dapat merasakan jagung bakar segar, yang langsung dipetik petani dari kebun. Bnyak warga setempat yang berdagang jagung bakar dan mengais rezeki dari benda rekreasi tidak remi itu. Biaya jagung bakar yang ditawarkan cukup relatif murah, Rp 5.000 per buah.
“Jagungnya masih segar, langsung dipasok petani di sini, dan langsung kita bakar,” ungkap salah satu pedagang jagung bakar.
Sungai Manggasang, berjarak sekitar Sembilan kilometer dari Barabai, kota Kabupaten. Dapat ditempuh dengan kendaraan gelindingan dua ataupun gelindingan empat. Akan tetapi, tidak terdapat angkutan umum kesana.
UNtuk masuk ke lokasi, warga pemilik lahan memasang portal, dan memungut Rp 10 ribu per mobil dan Rp 5 ribu untuk per sepeda motor. Ditambah lagi ongkos yang sama untuk parkir. “Ongkos masuk itu selain untuk organisator parkir, juga untuk kebersihan lokasi sungai,”ungkap tukang parkir.