Bagaimana perang dan pemogokan UAW dapat berdampak pada industri otomotif tahun 2024
RALEIGH, NC (WNCN) — Ini merupakan jalan yang panjang dan bergelombang bagi dealer mobil sejak pandemi dengan masalah ketersediaan, suku bunga, dan harga menyebabkan masalah bagi mereka.
Kini, dengan berlarut-larutnya pemogokan pekerja otomotif, permasalahan tersebut akan terus berlanjut.
Harga bahan bakar sering berfluktuasi, namun dengan OPEC mengurangi produksinya untuk menjaga harga tetap tinggi dan perang di Timur Tengah—harga bahan bakar tersebut akan berdampak pada pasar otomotif.
“Biasanya mereka berhubungan,” kata Brian Moody, Editor Eksekutif Autotrader.
Pemogokan yang dilakukan oleh para pekerja otomotif membuat para dealer khawatir akan masa depan mereka.
“Selama satu setengah tahun terakhir, kami telah berada dalam situasi di mana kami hanya mempunyai persediaan yang sangat sedikit, namun kami mampu mengisinya kembali setiap bulan sampai batas tertentu, kata manajer dealer mobil Joe Mehling. “Jika pabrik ditutup, kami tidak bisa melakukan itu.”
Moody mengatakan bagi dealer, kehabisan sebagian besar mobil tidak akan terjadi secara instan.
“Untuk beberapa model, terdapat persediaan mobil baru lebih dari 100 hari sehingga kami memiliki banyak persediaan,” katanya. “Itulah kabar baiknya.”
Namun, katanya, kendaraan tertentu seperti SUV berbasis truk jumlahnya lebih sedikit dan jika pemogokan berlanjut, kita akan melihat dampak besar baik di pasar mobil baru maupun bekas.
“Itu adalah kendaraan yang harganya akan dinaikkan terlebih dahulu,” kata Moody. “Hal ini semakin terhambat oleh perusahaan penyewaan mobil.”
“Jika perusahaan persewaan mobil tidak dapat menemukan yang baru [vehicles]mereka akan masuk ke pasar bekas dan itu bisa berarti kenaikan harga mobil bekas,” katanya.
Pemogokan saat ini menargetkan tiga perusahaan tertentu yang berbasis di Detroit, Ford, GM dan Stellantis.
Yang lainnya adalah toko non-serikat pekerja dan masih memproduksi kendaraan.
Suku cadang untuk perbaikan juga bisa menjadi masalah.
“Seringkali suku cadang yang kita bicarakan dibuat di fasilitas yang sama atau bersamaan dengan produksi kendaraan baru,” kata Moody.
“Jika Anda seorang pembuat mobil atau pemasok dan Anda memiliki kapasitas terbatas, Anda akan memproduksi barang bernilai tinggi, pertama-tama seluruh mobil. Anda akan mengerahkan upaya Anda ke seluruh mobil dan kemudian mengkhawatirkan bagian-bagiannya nanti,” katanya.
Dengan tingkat suku bunga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, konsumen akan menjadi lebih mahal untuk membeli mobil, sehingga pada tahun 2024, para analis yakin kita akan melihat diskon dan insentif lain yang dapat mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan baru.