Bali mendeportasi dan memasukkan turis ke daftar hitam setelah viralnya video aksi seks

Berita

Oleh Chantelle Francis, News.com.au

Seorang turis Italia telah dideportasi dan masuk daftar hitam dari Bali setelah rekaman tindakan seksual di depan sebuah rumah di Seminyak beredar di media sosial.

Pejabat imigrasi Bali minggu ini mengonfirmasi bahwa pria tersebut, yang diidentifikasi hanya dengan inisial LS, dideportasi pada hari Minggu “berdasarkan surat rekomendasi dari polisi” karena “tindakan tidak bermoral” dengan seorang wanita tak dikenal.

Pria berusia 35 tahun itu telah diberikan Visa on Arrival di Bandara Bali pada 4 September, yang akan habis masa berlakunya pada 3 Oktober.

Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Sugito, mengatakan dia dideportasi dengan Malaysia Airlines yang akan terbang dari Denpasar ke Kuala Lumpur di Malaysia, sebelum naik penerbangan Qatar Airways ke Doha di Qatar, dan kemudian Doha ke Roma, Italia.

“Yang bersangkutan akan dikenakan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) berupa deportasi dan namanya akan dimasukkan dalam daftar penangkalan,” kata Sugito dalam siaran pers, sesuai terjemahan bahasa Inggris.

Sebuah artikel di situs Kepolisian Negara Republik Indonesia menyebutkan nama LS dapat tetap masuk dalam “daftar hitam imigrasi” selama enam bulan, dan kemudian dapat diperpanjang selama enam bulan.

Orang asing tersebut, yang menginap di sebuah hotel di Kuta, diduga sedang keluar minum-minum di sebuah klub malam pada tanggal 9 September ketika dia bertemu dengan wanita tersebut, dan mereka sepakat untuk mencari hotel, media lokal melaporkan, mengutip polisi.

Seorang warga setempat kemudian dilaporkan memergoki pasangan tersebut di depan rumahnya setelah anjingnya terus menggonggong.

Dia awalnya mengira ada yang sedang buang air kecil di halaman depan.

Ternyata saat kami periksa di CCTV, mereka sedang berhubungan badan, kata istrinya, Ayu Purwita, kepada detikBali.

Dia mengklaim pasangan tersebut melompati pagar dan melarikan diri, namun polisi kemudian mengidentifikasi LS dalam rekaman keamanan dan menangkapnya.

Wanita tersebut diketahui merupakan warga negara Indonesia dan belum ditangkap.

Lebih dari 200 orang dideportasi dari Bali dalam delapan bulan pertama tahun ini, termasuk 12 warga Australia, dibandingkan dengan 188 orang pada tahun lalu.

Sementara itu, wisatawan juga telah mempertimbangkan daftar apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Bali baru-baru ini, dan banyak yang mendukung kampanye daerah tersebut untuk menindak orang asing yang nakal.