Bhutan menurunkan retribusi wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung internasional
Kerajaan Bhutan di Himalaya secara aktif berupaya meningkatkan kedatangan wisatawan internasional, yang bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata sambil mempertahankan komitmen yang kuat terhadap pelestarian lingkungan.
Direktur Jenderal Departemen Pariwisata (DoT) Bhutan, Dorji Dhradhul, berbagi dengan TTG Asia bahwa Bhutan, sejak bulan Agustus, telah mengurangi separuh Biaya Pembangunan Berkelanjutan (SDF) menjadi US$100 per orang, per malam, dan bahwa pungutan baru yang lebih rendah ini akan berlaku hingga September 2027.
Dhradhul menyatakan: “Perubahan ini dilakukan sebagai pengakuan atas peran penting sektor pariwisata dalam penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan perolehan devisa. SDF yang lebih rendah menghadirkan peluang luar biasa bagi lebih banyak orang untuk merasakan keindahan kerajaan kita di masa depan, memberikan manfaat bagi warga negara kita dan mendukung berbagai proyek yang didanai oleh SDF.”
Penting untuk dicatat bahwa sebagian pendapatan yang dihasilkan dari SDF dialokasikan untuk berbagai inisiatif keberlanjutan termasuk konservasi lingkungan alam yang masih asli, peningkatan keterampilan pekerja di industri pariwisata, mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil dan menggemparkan sektor transportasi Bhutan. di antara proyek-proyek lainnya.
Abhishek Bajgai, manajer penjualan di Bhutan Peaceful Tours & Treks, menyatakan dukungannya terhadap keputusan pemerintah untuk menurunkan biaya SDF dari US$200 yang dikenakan ketika Bhutan membuka kembali pintunya bagi wisatawan pada 23 September tahun lalu. Ia mencatat bahwa sebelum pandemi Covid-19, SDF adalah US$65 per orang, per malam, sehingga SDF saat ini sedikit lebih tinggi jika dibandingkan.
Selain pengurangan SDF, pemerintah Bhutan telah menerapkan berbagai inisiatif untuk menarik lebih banyak pengunjung internasional dan mencapai tujuan agar pariwisata memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian negara. DoT berkolaborasi dengan mitra perjalanan di Bhutan untuk membuat rencana perjalanan yang beragam untuk menarik kelompok wisatawan yang lebih bervariasi.
Sejak dibuka kembali pada September 2022, Bhutan juga mempermudah wisatawan untuk mengakses negara tersebut dengan memungkinkan mereka memesan secara mandiri semua aspek perjalanan mereka. Di masa lalu, semua pengunjung diharuskan memesan perjalanan mereka ke dan di dalam Bhutan melalui operator tur yang terakreditasi.
Selain itu, investasi besar telah dilakukan di tingkat nasional untuk meningkatkan keterampilan pekerja di sektor pariwisata dan perhotelan, melakukan sertifikasi ulang pemandu dan penyedia akomodasi, meningkatkan infrastruktur pariwisata, dan menciptakan pengalaman pariwisata yang baru dan unik. Upaya-upaya ini secara kolektif bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Bhutan sebagai tujuan wisata sekaligus melestarikan keindahan alam dan warisan budayanya.