Mengenal Krueng Aceh
Mengenal Krueng Aceh – Krueng Aceh (Indonesia: Sungai Aceh) adalah satu sungai di provinsi Aceh, di sebelah utara pulau Sumatra, Indonesia.
Sungai ini berhulu di pegunungan Aceh Besar mengaliri sebagian besar kawasan Harta Aceh dan Aceh Besar dan bermuara di Selat Malaka.
Krueng Aceh mempunyai sejumlah sub tempat arus sungai (DAS) yaitu Sub DAS Krueng Seulimeum, Krueng Jreu, Krueng Inong, Krueng Keumireu dan Krueng Aceh Komponen Hilir.
Tempat Arus Sungai (DAS) Krueng Aceh mempunyai fisiografi datar, bergelombang, berbukit dan bergunung yang secara umum berada di Kab. Aceh Besar. Daerah dengan topografi datar (0-8%) seluas 46.487,29 hektare (23,50%) dari lapang sempurna kawasan DAS Krueng Aceh. Berikutnya kawasan yang bergelombang (8-15%) seluas 26.421,16 hektare (13,35%), berbukit (15-25%) seluas 9.338,96 hektare (5%) dan rada bergunung (25-40%) seluas 2.368,86 hektare (1,20%) serta sisanya adalah kawasan yang bergunung (> 40%) seluas 113.236,06 hektare (57,23%).
DAS Krueng Aceh terdiri dari sejumlah sub DAS yaitu sub DAS Krueng Seulimeum, DAS Krueng Keumireu, DAS Krueng Inong dan DAS Krueng Jreu serta Krueng Aceh sebelah hilir. Semua arus air dari sub DAS itu terpusat ke sungai asasnya yakni Sungai Krueng Aceh yang bermuara di hilir DAS (Lampulo-Harta Aceh). Buat mengantisipasi banjir di Kota Harta Aceh oleh karena itu arus air sungai Krueng Aceh pula dialirkan melewati arus banjir ke Alue Naga, Kota Harta Aceh. Dengan sekian arus air sungai Krueng Aceh di hilir DAS nya terpecah ke di dua kawasan itu.
Menurut data slama 10 (sepuluh) tahun terakhir yaitu tahun 2000 nyampe 2009 iklim di DAS Krueng Aceh tergolong pola curah hujan kaliber B (berair) dengan poin Q = 16/52 x 100 % = 0,3077 dan rata-rata curah hujan tahunan merupakan sebanyak 1225,9 mm dengan rata-rata hari hujan sebesar 145 hari. Semenjak tahun 2000 nyampe 2009, jumlah curah hujan tertinggi berjalan di tahun 2009 yaitu 1.772 mm/thn, akan halnya yang paling minim tahun 2008 dengan jumlah curah hujan 1.207,4 mm/thn.
Ragam tanah yang ada di DAS Krueng Aceh didominasi oleh latosol yaitu seluas 32.900,54 Hektare (16,63%), aluvial seluas 28.938,36 Hektare (14,63%) dan regosol seluas 15.581,93 Hektare (7,88%). Berikutnya, komplek podsolik cokelat podsol dan litosol seluas 38.325,06 Hektare (19,37%), komplek renzina dan litosol seluas 31.135,68 Hektare (15,74%) dan komplek podsolik merah kuning latosol dan litosol seluas 22.056,45 Hektare (19,37%).
Distribusi macam tanah membuktikan bahwa sejumlah macam tanah kayak latosol dan podsolik merah kuning ada di tempat dengan kelerengan yang benar-benar terjal (>40%), sekian dan juga sejumlah komplek tanah. Ragam tanah latosol dan podsolik merah kuning yang berlokasi di kelerengan benar-benar terjal pada awamnya rentan kepada berlangsungnya erosi dan longsor. Situasi ini bakal menjadi lebih parah apabila macam tanah itu enggak mempunyai vegetasi.